Kamis, 21 Februari 2013

ALIANSI RAKYAT INDONESIA (ARI):
Gerakan untuk Kedaulatan Rakyat dan Perdagangan yang Mengabdi Rakyat! 
Hentikan Liberalisasi Perdagangan!
Junk WTO!

Latar Belakang

Indonesia akan menjadi panggung dunia dengan menjadi tuan rumah dari 3 pertemuan besar international pada tahun 2013: Rapat Tingkat Tinggi PBB tentang Pencapaian Pembangunan Paska 2015 (Maret), Pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik ( APEC, 1-8 Oktober), Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO, 3-6 Desember). Forum-forum diselenggarakan ditengah-tengah berlangsungnya krisis ekonomi, keuangan, iklim, energi, pangan dan politik ditingkat global. Namun pertemuan-pertemuan ini tidak akan dapat memberikan solusi yang dapat menstabilkan dunia dan rakyat dari krisis multi dimensi, semenjak mereka senantiasa merekomendasikan solusi yang sama berulang-ulang kali, yang nyatanya telah membawa dunia kedalam jurang krisis berkepanjangan seperti liberalisasi, deregulasi dan privatisasi, yang menghasilkan dampak buruk yang lebih besar terhadap rakyat dan bumi.

Pemerintahan Indonesia akan melakukan apapun yang dapat dilakukannya untuk dapat menjadi tuan rumah yang sempurna bagi pertemuan-pertemuan internasional tersebut. Indonesia memposisikan dirinya sendiri sebagai pemain kunci dunia, semenjak menjadi anggota dari G-20. Dengan tingkat “pertumbuhan ekonomi” yang stabil ditengah krisis yang berkepanjangan (Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 6.4%), yang diasumsikan dengan “peningkatan kelas menengah”, Indonesia dikondisikan sebagai contoh negeri yang baik oleh kekuatan kapitalisme monopoli dunia. Realitasnya, setiap hari hidup dan kehidupan rakyat Indonesia mengalami serangan-serangan yang serius oleh program ekonomi yang disponsori oleh investasi asing. Ditingkat kawasan, melalui organisasi kawasan seperti ASEAN dan ASEAN+3. Liberalisasi dan perdagangan senantiasa difasilitasi dengan apa yang disebut sebagai Cetak Biru Komunitas ASEAN, yang mempromosikan integrasi ekonomi, untuk memfasilitasi lebih lanjut laju daripada investasi asing di kawasan Asia Tenggara,

Menggadang-gadang Indonesia sebagai negeri yang ramah investasi asing telah menghasilkan penggusuran dan pemindahan secara paksa rakyat Indonesia melalui penghancuran industri lokal dan pertanian, dan mendorong perampasan tanah dan sumber daya alam, pelenturan aturan perburuhan dan migrasi paksa.
Berdasarkan kenyataan diatas, organisasi massa dan masyrakat sipil bersepakat untuk membentuk sebuah aliansi yang luas dengan nama Aliansi Rakyat Indonesia/Indonesian People’s Alliance (ARI/IPA)
ARI/IPA diorganisir sebagai wadah bagi berbagai inisitaif dari masyrakat sipil dan organisasi akar rumput dalam rangka meresppon agenda global 2013 di Indonesia. Pertemuan awal ARI/IPA diselenggarakan pada 20-21 Januari 2013 di Wisma YTKI, Jakarta, dimana perwakilan dari berbagai macam organisasi akar rumput mengemukakan pandangannya tentang agenda global 2013 di Indonesia dan menyatakan sikapnya untuk memastikan aspirasi rakyat terdengar ditengah agenda internasional tersebut.

Para perwakilan yang hadir, bersepakat untuk membentuk Aliansi Rakyat Indonesia (Indonesian People’s Alliance) dengan dasar sebagai berikut:

1. Mempromosikan kedaulatan rakyat!
2. Hentikan liberalisasi perdagangan!
3. Stop perjanjian baru WTO!
4. Perdagangan yang mengabdi rakyat!
5. Kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan antar negeri!
6. Campakkan WTO!

Organisasi yang menghadiri Pertemuan IPA:

1. Walhi (Indonesian Environmental Forum/Friends of the Earth-Indonesia)
2. Solidaritas Perempuan (Women Solidarity for Human Right)
3. Gabungan Serikat Buruh Independen (Federation of Independent Trade Union)
4. Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia ( Indonesian Student Press Association)
5. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Indonesian Islamic Student Movement)
6. Front Mahasiswa Nasional (National Student Front)
7. Lembaga Informasi Perburuhan Sedane (Research Group on Workers Issues)
8. Lembaga Kajian untuk Studi Demokrasi dan Nasional (Institute for National and Democracy Studies)
9. Serikat Pekerja Percetakan Penerbitan Media Informasi-SPSI (Printing Publishing Information Media Trade Union-SPSI)
10. Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (Indonesia Patriotic Youth Movement)
11. Serikat Buruh Migran Indonesia (Indonesian Migrant Workers Trade Union)
12. Aliansi Mahasiswa Papua (Papua Student Alliance)
13. Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (Association of Indonesian Migrant Workers Union)
14. Gerakan Rakyat Indonesia (Indonesian Peoples Movement)
15. Aksi (women groups)
16. Aliansi Gerakan Reforma Agraria (Alliance of Agrarian Reform Movement-Peasant national organization)
17. Frontier (Student organization-Bali based organization)
18. Walhi Bali (Walhi Bali Chapter)
19. Bali Fokus (Enviromental group Bali based organization)
20. Sawit Watch (NGO working on Palm Oil issues)
21. LIMAS Bali (NGO based on Bali)
22. PBHI Jakarta (Human Rights NGO)

IPA/ARI terbuka bagi berbagai organisasi akar rumput dan masyarakat sipil yang berkehendak untuk menyikapi dan merespon agenda global 2013,
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi Ahmad SH, Walhi (Indonesian Enviromental Forum), ahmad.walhi@gmail.com, +6281337374038;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar